Total Tayangan Halaman

Senin, 22 Mei 2017

cara hilangkan panik

panik
Cemas didefinisikan sebagai situasi ketakutan yang berasal dari antisipasi atas rasa takut atau ancaman, kejadian, atau situasi yang berasal dari imajinasi seseorang. Cemas merupakan salah satu emosi manusia paling umum yang dialami oleh manusia pada suatu titik pada kehidupan mereka.
Namun, kebanyakan orang yang belum pernah mengalami rasa panik secara tiba-tiba, atau kecemasan ekstrim, tidak mampu menyadari asal usul dari perasaan yang mereka alami tersebut. Pusing kepala, penglihatan yang kabur, dan kehabisan nafas – hal-hal tersebut baru awalnya! Ketika sensasi ini terjadi dan manusia tidak memahami mengapa hal-hal tersebut terjadi, mereka merasa bahwa mereka terkena panyakit, atau sebuah kondisi mental yang serius. Ancaman kehilangan kendali penuh nampak sangat nyata dan sangat menakutkan. Apakah hal tersebut terjadi karena respon melawan atau melarikan diri merupakan penyebab dari rasa panik?

Bagaimana Respon Melawan atau Melarikan Diri Berhubungan dengan Rasa Cemas

Saya yakin kebanyakan dari anda pernah mendengar respon melawan atau melarikan diri sebagai penyebab dari munculnya rasa panik. Sudahkah anda menemukan hubungan antara respon ini dengan sensasi tak wajar yang anda alami saat dan sesudah anda terserang rasa panik? Rasa cemas merupakan respon dari rasa bahaya atau ancaman. Disebut demikian karena seluruh efek dari perasaan tersebut berujung pada melawan atau melarikan diri dari bahaya yang muncul. Sehingga, tujuan utama dari rasa cemas adalah untuk melindungi individu dari bahaya. Hal ini mungkin terdengar ironis karena anda merasakan rasa cemas anda merupakan penyebab dari bahaya yang anda alami; mungkin penyebab utama dari seluruh hal yang menyebabkan serangan rasa panik.
Namun, rasa cmeas yang diciptakan dari respon melawan atau melarikan diri merupakan hal vital dalam kemampuan untuk bertahan hidup dari nenek moyang kita. Saat menghadapi bahaya, respon otomatis akan mengambil alih untuk mengambil tindakan seketika seperti melawan atau melarikan diri. Bahkan di dunia yang hiruk pikuk saat ini, mekanisme ini sangatlah dibutuhkan. Mekanisme ini sangat berguna saat anda harus merespon ancaman yang nyata dalam hitungan detik.
Cemas merupakan mekanisme bawaan untuk melindungi kita dari bahaya. Menariknya, panik merupakan mekanisme yang melindungi namun tidak membahayakan kita, seperti yang akan anda lihat.

Manifestasi Fisik dari Serangan Panik

Kepingan puzzle lainnya yang perlu dipahami adalah penyebab dari serangan rasa panik. Rasa gugup dan efek kimiawi; saat berhadapan dengan bahaya, otak mengirim sinyal ke salah satu bagian dari sistem saraf tubuh. Sistem inilah yang bertanggung jawab untuk menyiapkan tubuh untuk mengambil tindakan dan menenangkan tubuh, dan memulihkan keseimbangan. Untuk melangsungkan dua fungsi vital tersebut, sistem saraf autonomic memiliki dua sub bagian; sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Meskipun saya tidak mau menjadi terlalu ilmiah, memiliki pemahaman dasar terhadap sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik akan membantu anda memahami serangan rasa panik.
Sistem Saraf Simpatetik
Saraf ini merupakan saraf yang kita cukup kenal karena saraf ini mengendalikan tubuh kita untuk bertindak, menyiapkan kita untuk memberi respon melawan atau melarikan diri, sementara sistem saraf parasimpatetik merupakan saraf yang kita sangat sayangi karena berfungsi sebagai system restorasi, yang mengembalikan tubuh ke dalam keadaan normal.
Ketika salah satu sistem ini diaktifkan, maka seluruh tubuh akan terstimulasi, dengan dampak menyeluruh atau bahkan tanpa dampak sama sekali. Hal ini menjelaskan mengapa saat serangan rasa panik terjadi, individu yang bersangkutan seringkali merasakan sensasi yang berbeda pada seluruh bagian tubuh.
Sistem simpatetik bertanggung jawab dalam melepaskan adrenalin dari kelenjar adrenal pada ginjal. Kelenjar adrenal berukuran kecil dan terletak tepat diatas ginjal. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa kelenjar adrenal juga melepaskan adrenalin, yang berfungsi sebagai pengirim pesan kimiawi tubuh untuk tetap meneruskan aktifitas tubuh. Saat serangan rasa panik dimulai, tidak mudah untuk menghentikannya setelah diaktifkan. Selalu ada periode yang nampak seperti rasa cemas yang meningkat atau berkelanjutan, saat proses ini terjadi pada tubuh. Anggap saja proses ini sebagai salah satu penyebab psikologis dari serangan rasa panik.
Sistem Saraf Parasimpatetik
Setelah kurun waktu tertentu, sistem saraf parasimpatetik diperintahkan untuk bertindak. Satu hal yang perlu diingat adalah sistem ini akan diperintahkan untuk bertindak pada satu titik baik pada saat kita menginginkannya atau tidak. Sistem saraf ini berperan untuk mengembalikan tubuh ke fungsi normal setelah bahaya yang dirasakan telah hilang. Sistem parasimpatetik merupakan sistem yang kita kenal dan kita sayangi, karena sistem ini mengembalikan kita ke keadaan rileks.
Saat kita melakukan sesuatu untuk mengatasi rasa panik, contohnya dengan menggunakan teknik relaksasi, faktanya kita sedang menginstruksikan sistem saraf parasimpatetik kita untuk bertindak. Satu hal yang perlu diingat adalah sistem ini akan diperintahkan untuk bertindak pada satu titik baik pada saat kita menginginkannya atau tidak. Tubuh tidak dapat terus menerus berada pada situasi kecemasan. Pada satu titik, tubuh harus merilekskan dirinya sendiri. Hal ini merupakan salah satu perlindungan yang dimiliki tubuh kita untuk tetap bertahan hidup.
Anda bisa melakukan yang terbaik dengan kekhawatiran anda, dengan tetap membiarkan sistem saraf simpatetik anda terus bekerja, namun pada akhirnya sistem tersebut akan berhenti. Seiring berjalannya waktu, sistem saraf parasimpatetik menjadi sedikit lebih pintar dari kita, dan menyadari bahwa sebenarnya tidak ada bahaya. Tubuh kita sangatlah cerdas – ilmu pengetahuan modern selalu menemukan pola kecerdasan yang luar biasa pada seluruh sel tubuh kita. Tubuh kita nampak selalu memiliki cara untuk mengatasi fungsi rumit yang sering kita anggap sepele. Percayalah bahwa tujuan utama tubuh anda adalah untuk menjaga anda tetap hidup dan sehat.
Masih Belum Yakin?
Cobalah menahan nafas anda selama mungkin. Tak peduli seberapa kuat kemauan anda, hal tersebut tidak akan pernah bisa menggagalkan tubuh anda. Inilah kabar baiknya – meskipun anda berusaha keras untuk meyakinkan diri anda bahwa anda akan meninggal karena serangan rasa panik, hal itu tidak akan terjadi. Tubuh anda akan menghentikan rasa takut tersebut dan mencari keadaan seimbang. Tidak pernah terjadi kasus dimana seseorang meninggal karena serangan rasa panik.
Ingatlah hal ini jika anda terkena serangan rasa panik; penyebab serangan rasa panik tidak akan melukai tubuh anda secara fisik. Pikiran anda mungkin menghasilkan sensasi lebih lama dari yang diinginkan tubuh, namun pada akhirnya segala hal akan kembali seimbang. Faktanya, keseimbangan (homeostasis) adalah satu hal yang ingin dicapai oleh tubuh kita.
Intervensi yang dilakukan tubuh anda hanyalah sekedar sensasi dari sebuah rutinitas. Tubuh kita tidak menjadi siaga karena gejala-gejala ini. Dan mengapa tubuh kita tidak menjadi siaga? Karena tubuh kita mengenali kemampuannya sendiri. Pikiran kitalah yang merasakan panik, sehingga bereaksi secara berlebihan dan berteriak histeris! Kita cenderung memikirkan hal terburuk yang mungkin terjadi dan melebih-lebihkannya. Jantung yang berdegup cepat menjadiserangan jantung. Banyak pikiran nampak seperti schizophrenia. Apakah ini salah kita? Tidak juga, kita hanya mencoba untuk merasionalkan apa yang sedang terjadi.

Dampak Kardiovaskular dari Rasa Cemas

Aktivitas pada sistem saraf simpatetik meningkatkan kecepatan detak jantung kita, mempercepat aliran darah ke seluruh tubuh, memastikan ketersediaan oksigen ke seluruh bagian tubuh dan membuang kotoran. Proses ini terjadi untuk menyiapkan tubuh untuk mengambil tindakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar